Korean Lovers || Writting is my life

Cast: You

Genre: Sad, Dark

Annyeong~

Ini ff sekedar mengisi site-ku yang udah aku tinggal (lagi-_-v) beberapa hari lalu…

Ff ini aku buat sesuai draft di HP-ku yang lumayan keren lah~ hahaha. Thank to my chingu, Dadan kekeke~ Terimakasih juga untuk yisha, fiaz, dan yang lainnya~ ^^

FF ini genrenya sad, dan sebenernya ini aku juga pernah ngalamin, atau bisa dibilang sedang mengalami. Mwahaha~ So, check this 😉

···············

Apapun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada disana, menunggumu mengakui keberadaannya.

Aku duduk membisu. Memandang langit yang tidak begitu cerah seperti biasanya. Seperti kondisi hatiku saat ini.

Sudah lama aku mengenalnya, sudah lama aku berteman juga, dan sudah banyak cerita yang kami buat bersama. Kau lah… My Special persont for me. Walau bukan first person, tapi kau bagian dari penyangga hidupku yang lemah.

Kebaikanmu, sayangmu, perhatianmu. Sungguh, aku mendapat kelebihan dari itu. Kau seperti ”kakak” bagiku.

Tapi…

Perasaan ‘itu’ muncul. Kepadamu. Apa benar aku hanya menganggapmu sebagai ”kakak” atau ”teman” atau ”sahabat”?

 Bagi kita, senja selalu sempurna. Bukankah sia-sia jika jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia. Juga kisahku, aku dan dia.
Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada celah yang harus kita isi.
Bukankah takdir kita sudah jelas? 

Ya. Benar. Mungkin aku menyukaimu. Menyayangimu. Atau malah…mencintaimu?

Apa ini salah? Setiap manusia wajar jika merasakan perasaan ini. Aku menyukaimu, mungkin sudah lama tapi baru ku sadari sekarang. Dan kau?Apa kau mengetahuinya?

Bicara soal takdir. Ya, takdir! Apa takdir kita hanya untuk berteman? Apa aku tak bisa memilikimu sebentar, sekali dalam hidup ini? Apa segala yang ada didunia ini diserahkan pada ”takdir” ?

Lalu, saat aku berkata, “aku mencintaimu”. Aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata kataku itu ambigu?
Atau, aku saja yang menganggapmu terlalu saru? 

“Aku mencintaimu”. Mengertikah apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?

Mungkin Tuhan memang tidak menghendaki ku untuk memilimu. Mungkin Tuhan telah memberi yang terbaik untuk kita, sekedar “teman”. Teman yang saling menyayangi dan mengerti.

Mungkin sudah saatnya rasa ini menghilang dariku untuk mu…

Ada satu hal yang tidak bisa ku sembunyikan!
“Rasa sayang”
Kalau aku cuek, itu karena aku sedikit kecewa dengan sikapmu. 

Ya, kau sekarang sangat cuek terhadapku! Kau sudah tidak menganggapku ada lagi?? Kau sudah tidak peduli terhadapku?? Kau lebih memilih duniamu, atau malah memilih dia?

Tetapi tidak ada rasa benci sedikit pun Jauh dilubuk hatiku, aku selalu memperhatikanmu!

Apa benar??? Apa kau tidak pernah membenciku? Apa benar kau memperhatikanku??

Lalu kenapa…??? Kenapa kau selalu menjauh dariku… Apa kau tidak sadar terhadap perasaanku?

Aku bisa memehami kesibukanmu, aku bisa mengerti hidupmu, kegiatanmu, dan yang lain… Aku selalu khawatir denganmu, aku cemas, aku juga memperhatikanmu! Kau tahu itu??

Mungkin sekarang kau telah tahu. Tapi, apa kau juga seperti ini?? Kurasa tidak…

Aku tak perlu bertanya lagi, aku sudah tahu semuanya.

Dibalik sikap cuek ku, aku selalu ingin tahu tentang kau!

Itu kah jawabanmu? Benarkah jawabanmu itu?

Memang, lega menyelimutiku. Tapi… kepercayaanku masih kurang. Aku masih ragu untukmu.

Dan, kau tahu… Setiap mengingat kalimatmu itu, aku selalu tersenyum jika melihatmu.

 Dan,

hatiku jujur, bahwa aku…

Mencintaimu

~

···············

 Ya. Hahahaha~

Selesai! WDYT? Aneh? Gantung? Ga nyambung???

Ini sesuai prasaanku juga, sih… Mungkin kalau kalian ada yg juga lagi ngerasain begini, akan ngerti dan bisa ngerasain gimana prasaanku sekarang… 😉

Oke, thanks to read all~

Sekali lagi, gamsahamnida untuk orang-orang yang tadiku sebutkan diatas 😀

See you again~

Tinggalkan komentar